KEUTAMAAN
BACAAN ALLAAHUMMAF’AL BII WA BIHIM ‘AAJILAN WA AAJILAN (1)
اَللَّهُمَّ افْعَلْ بِيْ وَبِهِمْ عَاجِلًا وَآجِلًا فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ مَا أَنْتَ لَهُ أَهْلٌ وَلَا تَفْعَلْ بِنَا يَا مَوْلَانَا مَا نَحْنُ لَهُ أَهْلٌ إِنَّكَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ جَوَادٌ كَرِيْمٌ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Dalam Kitab Ihya juz 1 halaman 337
(2/476), kitab Qutul Qulub juz 1 halaman 17, kitab
Tarikh Dimasyqa juz 16 halaman 430, dan kitab Al Ishaabah fii Tamyizishshahabah
juz 2 halaman 329:
رُوِيَ عَنْ كُرْزِ بْنِ وَبْرَةَ رَحِمَهُ اللهُ وَكَانَ مِنَ الْأَبْدَالِ قَالَ " أَتَانِيْ أَخٌ لِيْ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَأَهْدَى لِيْ هَدِيَّةً وَقَالَ: يَا كُرْزُ اِقْبَلْ مِنِّيْ هَذِهِ الْهَدِيَّةَ فَإِنَّهَا نِعْمَتِ الْهَدِيَّةُ " فَقُلْتُ: يَا أَخِيْ وَمَنْ أَهْدَى لَكَ هَذِهِ الْهَدِيَّةَ؟ قَالَ: أَعْطَانِيْهَا إِبْرَاهِيْمُ التَّيْمِيُّ، قُلْتُ أَفَلَمْ تَسْأَلْ إِبْرَاهِيْمَ مَنْ أَعْطَاهُ إِيَّاهَا؟ قَالَ: بَلَى قَالَ:كُنْتُ جَالِسًا فِيْ فِنَاءِ الْكَعْبَةِ وَأَنَا فِي التَّهْلِيْلِ وَالتَّسْبِيْحِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّمْجِيْدِ فَجَاءَنِيْ رَجُلٌ فَسَلَّمَ عَلَيَّ وَجَلَسَ عَنْ يَمِيْنِيْ فَلَمْ أَرَ فِيْ زَمَانِيْ أَحْسَنَ مِنْهُ وَجْهًا وَلَا أَحْسَنَ مِنْهُ ثِيَابًا وَلَا أَشَدَّ بَيَاضًا وَلَا أَطْيَبَ رَيْحًا مِنْهُ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللهِ مَنْ أَنْتَ وَمِنْ أَيْنَ جِئْتَ؟ فَقَالَ: أَنَا الْخَضِرُ، فَقُلْتُ: فِيْ أَيِّ شَيْءٍ جِئْتَنِيْ؟ فَقَالَ: جِئْتُكَ لِلسَّلَامِ عَلَيْكَ وَحُبًّا لَكَ فِي اللهِ وَعِنْدِيْ هَدِيَّةٌ أُرِيْدُ أَنْ أُهْدِيَهَا لَكَ فَقُلْتُ: مَا هِيَ؟ قَالَ: أَنْ تَقُوْلَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ انْبِسَاطِهَا عَلَى الْأَرْضِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ سُوْرَةَ اَلْحَمْدُ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ كُلَّ وَاحِدَةٍ سَبْعَ مَرَّاتٍ وَتَقُوْلَ: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ سَبْعًا وَتُصَلِّيَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعًا وَتَسْتَغْفِرَ لِنَفْسِكَ وَلِوَالِدَيْكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ سَبْعًا وَتَقُوْلَ: اَللَّهُمَّ افْعَلْ بِيْ وَبِهِمْ عَاجِلًا وَآجِلًا فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ مَا أَنْتَ لَهُ أَهْلٌ وَلَا تَفْعَلْ بِنَا يَا مَوْلَانَا مَا نَحْنُ لَهُ أَهْلٌ إِنَّكَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ جَوَادٌ كَرِيْمٌ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ سَبْعَ مَرَّاتٍ
Diriwayatkan dari Kurz bin Wabrah –rahimahullaah- dan Kurz ini termasuk wali Abdal, beliau
berkata:
"Seorang saudaraku dari penduduk negeri Syam telah datang . Dia memberiku sebuah hadiah, seraya berkata: "Wahai Kurz, terimalah dariku hadiah ini!, Karena ini adalah sebaik-baiknya hadiah ".
Aku bertanya: "Wahai saudaraku!, Siapakah yang memberimu hadiah ini?"
Dia menjawab: "Diberikan hadiah ini kepadaku oleh Ibrahim At-Taimi!"
"Seorang saudaraku dari penduduk negeri Syam telah datang . Dia memberiku sebuah hadiah, seraya berkata: "Wahai Kurz, terimalah dariku hadiah ini!, Karena ini adalah sebaik-baiknya hadiah ".
Aku bertanya: "Wahai saudaraku!, Siapakah yang memberimu hadiah ini?"
Dia menjawab: "Diberikan hadiah ini kepadaku oleh Ibrahim At-Taimi!"
Lalu aku bertanya: "Apakah engkau tidak menanyakan pada Ibrahim,
siapakah yang memberi hadiah itu kepadanya?"
Dia berkata: "Ya, Aku menanyaakannya. Ibrahim At-Taimi menerangkan:
" Aku duduk dihalaman Ka'bah, saat itu aku sedang bertahlil, bertasbih,
bertah-mid dan bertamjid, maka datanglah seorang laki-laki, ia memberi salam
kepadaku dan duduk dikananku. Belum pernah aku melihat pada masaku, mukanya,
yang seindah pakaian-nya. yang lebih putih darinya dan lebih wangi dari orang itu. Akupun bertanya:
"Wahai hamba Allah! "Siapakah anda? Darimanakah anda datang?"
Maka ia menjawab: "Aku adalah Khidir"
Aku bertanya: "Apakah maksudnya anda datang padaku?"
Nabi Khidir menjawab: "Aku datang kepadamu untuk memberi salam dan karena cinta kepadamu pada jalan Allah. Dan aku mempunyai hadiah, yang ingin aku hadiahkan kepadamu!"
Maka aku bertanya: "Apakah hadiah itu?"
Aku bertanya: "Apakah maksudnya anda datang padaku?"
Nabi Khidir menjawab: "Aku datang kepadamu untuk memberi salam dan karena cinta kepadamu pada jalan Allah. Dan aku mempunyai hadiah, yang ingin aku hadiahkan kepadamu!"
Maka aku bertanya: "Apakah hadiah itu?"
Ia menjawab: "Engkau membaca sebelum terbit
matahari dan sebelum terbentangnya diatas bumi dan sebelum ia terbenam:
- Surat Alhamdu
- Surat Qul A'uudzu bi Rabbinnaas
- Surat Qul A’uudzu bi Rabbil Falaq
- Surat Qul Huwallaahu Ahad
- Surat Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun
- dan Ayat Kursi.
Masing-masing dibaca tujuh kali.
Kemudian engkau membaca:
“Subhaanallaah, Walhamdulillaah, Wa Laa Ilaaha Illalaah, Wallaahu Akbar" tujuh kali.
Dan engkau membaca shalawat atas nabi uhamad shallallaahu ‘alaihi wasallam tujuh kali.
Engkau Meminta membaca istiqhfa untuk dirimu, kedua orangtuamu, dan orang mukmin laki-laki dan mmukmin perempuan tujuh kali.
Lalu engkau membaca:
Allaahummaf'al bii wa bihim ‘aajilan wa aajilan fiddiini waddunyaa wal-aakhirah, maa anta lahuu ahlun. Wa laa taf’al binaa yaa Maulaanaa maa nahnu lahu ahlun, innaka Ghafuurun Haliimun, Jawaadun Kariimun Rauufun Rahiim" tujuh kali.
Artinya:
"Wahai Allah Tuhanku, Buatlah bagiku dan bagi mereka, dengan cepat dan lambat, mengenai agama, dunia dan akhirat, akan apa yang Engkau ahli untuk hal itu.
Dan janganlah Engkau buat kepada kami,wahai junjungan kami, akan apa yang kami ahli untuk hal itu.
Sesunguhnya Engkau Maha Pengampun - Maha Penyantun, Maha Pemurah -Maha Mulia, Maha Pengasih - Maha penyayang".
- Surat Alhamdu
- Surat Qul A'uudzu bi Rabbinnaas
- Surat Qul A’uudzu bi Rabbil Falaq
- Surat Qul Huwallaahu Ahad
- Surat Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun
- dan Ayat Kursi.
Masing-masing dibaca tujuh kali.
Kemudian engkau membaca:
“Subhaanallaah, Walhamdulillaah, Wa Laa Ilaaha Illalaah, Wallaahu Akbar" tujuh kali.
Dan engkau membaca shalawat atas nabi uhamad shallallaahu ‘alaihi wasallam tujuh kali.
Engkau Meminta membaca istiqhfa untuk dirimu, kedua orangtuamu, dan orang mukmin laki-laki dan mmukmin perempuan tujuh kali.
Lalu engkau membaca:
Allaahummaf'al bii wa bihim ‘aajilan wa aajilan fiddiini waddunyaa wal-aakhirah, maa anta lahuu ahlun. Wa laa taf’al binaa yaa Maulaanaa maa nahnu lahu ahlun, innaka Ghafuurun Haliimun, Jawaadun Kariimun Rauufun Rahiim" tujuh kali.
Artinya:
"Wahai Allah Tuhanku, Buatlah bagiku dan bagi mereka, dengan cepat dan lambat, mengenai agama, dunia dan akhirat, akan apa yang Engkau ahli untuk hal itu.
Dan janganlah Engkau buat kepada kami,wahai junjungan kami, akan apa yang kami ahli untuk hal itu.
Sesunguhnya Engkau Maha Pengampun - Maha Penyantun, Maha Pemurah -Maha Mulia, Maha Pengasih - Maha penyayang".
(bersambung, Insya Allah)